TECHNO  

Ancaman AI Terhadap Profesional di Bidang IT

qqvio link

Perkembangan kecerdasan buatan (AI) yang begitu pesat menimbulkan kekhawatiran baru di kalangan profesional IT. Banyak pihak menilai bahwa teknologi ini bisa mengancam eksistensi tenaga kerja manusia di bidang teknologi informasi, terutama pada pekerjaan yang bersifat rutin dan mudah diotomatisasi.

AI saat ini mampu melakukan berbagai tugas yang sebelumnya hanya bisa dikerjakan manusia. Mulai dari analisis data, penulisan kode, pengujian perangkat lunak, hingga manajemen sistem jaringan. Hal ini membuat sebagian pekerja IT merasa posisinya terancam digantikan mesin.

“Kita harus realistis. Beberapa posisi entry-level di dunia IT memang berisiko besar digantikan AI, karena sistem otomatis lebih cepat, murah, dan minim kesalahan,” ujar Aditya Pranata, pakar teknologi digital dari Universitas Indonesia.

Namun, ancaman tersebut bukan berarti semua profesi IT akan hilang. Banyak analis menilai kehadiran AI justru membuka peluang baru bagi mereka yang mampu beradaptasi. Profesi seperti spesialis keamanan siber, arsitek cloud, hingga pengembang sistem berbasis AI justru semakin dibutuhkan.

Meski begitu, tantangan besar tetap ada. Banyak tenaga IT yang khawatir tidak bisa mengikuti perubahan cepat dalam teknologi. Kurangnya keterampilan di bidang AI dan machine learning bisa membuat sebagian pekerja tertinggal dalam persaingan kerja.

Pemerintah dan institusi pendidikan diminta untuk bergerak cepat dalam menyiapkan tenaga kerja IT agar siap menghadapi era otomatisasi. Program pelatihan ulang (reskilling) dan peningkatan keterampilan (upskilling) menjadi kunci agar pekerja tidak kalah bersaing dengan mesin.

“AI memang ancaman, tapi juga bisa jadi peluang. Semua tergantung bagaimana kita menyikapinya. Jika mampu beradaptasi, profesi IT justru akan lebih strategis di masa depan,” tambah Aditya.

Ancaman AI terhadap profesi IT menjadi pengingat bahwa revolusi digital tidak bisa dihindari. Hanya mereka yang siap beradaptasi dan terus belajar yang akan tetap relevan di era kecerdasan buatan. (***)

Sumber: https://www.stekomindo.ac.id/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *