SUMENEP: Pemerintah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, melaksanakan kirab penyerahan pusaka keraton sebagai rangkaian jamasan keris dan pusaka. Hal itu sebagai bagian dalam melestarikan budaya dan tradisi agung masyarakat.
“Kami mengajak dengan kirab penyerahan pusaka keraton ini, mendorong kekuatan kolektif seluruh lapisan masyarakat untuk menjaga dan mengembangkan warisan masa lalu,” kata Bupati Sumenep, Achmad Fauzi.
Para pendahulu di tengah keterbatasannya telah mewariskan berbagai warisan monumental kepada masyarakat, seperti Keraton Sumenep, Masjid Jamik, Asta Tinggi dan berbagai warisan lainnya.
Untuk itulah, pihaknya mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menjaga dan melestarikan warisan leluhur ini sampai kapanpun, termasuk pusaka dan keris, karena bukan hanya simbol kekuatan masa lalu, namun telah menjadi simbol dan kebanggaan warisan budaya bagi masyarakat Kabupaten Sumenep.
“Langkah nyata untuk mempertahankan budaya dan tradisi leluhur, setidaknya dilakukan melalui sosialisasi dengan menginformasikan sejarah kepada anak cucu sejak dini, selanjutnya atraksi mengadakan berbagai kegiatan seperti kirab penyerahan pusaka keraton dan pagelaran lainnya,” jelasnya.
Sekedar diketahui penyerahan pusaka keraton oleh para empu dan masyarakat Desa Aengtongtong disambut Bupati, Wakil Bupati Hj. Dewi Khalifah, Sekretaris Daerah Edy Rasiyadi, keturunan Keraton Sumenep dan pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Dewan empu dan masyarakat, selain membawa pusaka keraton yang telah dilakukan penjamasan di Desa Aeng Tongtong, masyarakat dengan berpakaian khas keraton juga membawa hasil panen desa setempat.
Masyarakat membawa hasil bumi seperti terong, tomat, kelapa dan kacang panjang sebagai tanda syukur pada pemimpin Sumenep.
Sementara penyerahan pusaka keraton dilakukan oleh salah seorang empu kepada Bupati. Selanjutnya dewan empu melakukan Tarek Topak Barlobaran yang dilakukan bersama Bupati sebagai tanda selesainya penjamasan dan penyerahan pusaka Keraton Sumenep.