Universitas Jember Segera Kukuhkan Tiga Guru Besar Baru

JEMBER – Universitas Jember bakal mengukuhkan tiga orang guru besar baru pada Kamis, 14 Juli 2022. Mereka adalah Prof. Dr. Akhmad Haryono, M.Pd., guru besar di bidang ilmu Sosiolinguistik pada Fakultas Ilmu Budaya (FIB).

Kemudian Prof. Dr. Diah Yulisetiarini, M.Si., guru besar ilmu Manajemen Pemasaran di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB). Selanjutnya Prof. Dr. Dra. Sri Astutik, M.Si., sebagai guru besar ilmu Pembelajaran Sains di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).

Kabar ini disampaikan oleh Rektor Universitas Jember di sela-sela rapat persiapan pengukuhan guru besar, Jumat (8/7/2022).

“Alhamdulillah, jumlah guru besar di Universitas Jember bertambah, sehingga saat ini ada 50 guru besar yang masih aktif melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi di kampus. Dari jumlah tersebut ada tiga guru besar yang juga tengah menanti untuk dikukuhkan dalam waktu dekat,” kata Iwan Taruna.

Selain telah memiliki 50 guru besar, saat ini ada tujuh dosen Universitas Jember yang masih berproses untuk mendapatkan jabatan guru besar di Ditjen Dikti Kemendikbudristek. Untuk meningkatkan jumlah guru besar, Universitas Jember telah mengupayakan banyak hal.

Di antaranya memberikan dana penelitian dan dana publikasi di jurnal bereputasi nasional dan internasional melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) bagi dosen yang tengah menempuh proses menjadi guru besar. Menurut Rektor, keberadaan para guru besar baru ini diharapkan memacu dosen lainnya untuk juga meraih jabatan guru besar.

Rencananya upacara pengukuhan guru besar akan digelar pada 14 Juli 2022 nanti di Gedung Auditorium Universitas Jember. Prof. Dr. Akhmad Haryono, M.Pd., akan membawa membawakan pidato ilmiah berjudul “Keragaman Bahasa dan Budaya : Peranan dan Problematikanya Dalam Komunikasi Antar Budaya”.

Sementara itu judul pidato ilmiah “Pentingnya Menciptakan Nilai, Kepuasan dan Pelanggan” akan disampaikan oleh Prof. Dr. Diah Yulisetiarini, M.Si. Dan yang ketiga adalah Prof. Dr. Dra. Sri Astutik, M.Si., dengan judul pidato ilmiah “Model Collaborative Creativity Learning (CCL) : Inovasi Pembelajaran Abad 21 Sebagai Alternatif Pengembangan Kreativitas dan Kolaboratif Ilmiah”.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *