Mengenal Emoji, Evolusi Terbaru dari Bahasa Manusia

SURABAYA – Tanggal 17 Juli diperingati sebagai Hari Emoji Sedunia. Pada awalnya, hari besar ini hadir karena emoji berbentuk kalender yang sering kita temukan menampilkan tanggal 17 Juli.

Dari adanya hal tersebut, kemudian diputuskan bahwa 17 Juli dirayakan sebagai Hari Emoji Sedunia oleh Jeremy Burge, pendiri Emojipedia, yang merupakan database hampir semua emoji yang tersedia saat ini.

Dikutip dari siaran pers Ruangguru, Rabu (13/7/2022), seiring berjalannya waktu, penggunaan emoji juga menjadi salah satu komponen yang tak terlepaskan dalam proses komunikasi kita, dan tanpa kita sadari, emoji secara tidak langsung mengubah cara kita dalam berkomunikasi.

Memperkuat emosi dan perasaan saat berkirim pesan

Penelitian yang dilakukan oleh Bangor University, Wales, menemukan bahwa lebih dari 72% orang dewasa muda dalam kelompok usia 18-25 tahun lebih suka menggunakan emoji untuk menyampaikan perasaan mereka.

Tanpa disadari, kita sendiri sering menggunakan emoji untuk menyampaikan perasaan dan ada emoji khusus yang akan kita gunakan untuk menunjukkan tiap emosi atau perasaan. Mengingat semakin banyaknya emoji, terkadang kita bahkan kesulitan untuk menemukan emoji yang tepat. Hal ini menunjukkan emoji telah menjadi bagian penting dari komunikasi tertulis.

Emoji adalah hasil evolusi terbaru dari bahasa manusia karena kebanyakan orang kini berkomunikasi melalui perangkat elektronik dan melalui platform media sosial. Emoji-emoji ini dapat mengisi celah ketika komunikasi terjadi secara virtual.

Emoji menjadi bahasa yang universal

Emoji hampir selalu dikenali secara universal karena dapat menjadi representasi visual dan tidak terikat oleh suatu bahasa tertentu. Emoji tidak akan menggantikan bahasa tradisional tetapi akan semakin banyak digunakan untuk menyempurnakannya.

Professor Vyv Evans dari School of Linguistics and English Language’s berpendapat bahwa ledakan jejaring sosial dan aplikasi messenger membuat emoji menjadi cara yang populer untuk mengekspresikan perasaan secara cepat dan universal. Tidak ada batasan untuk apa yang bisa kita ekspresikan melalui emoji.

Pengguna emoji akan terus meningkat

Masih melansir dari penelitian Professor Vyv Evans, mengingat utilitas dan nilai tambah yang diberikan oleh emoji, penggunaannya diperkirakan akan meningkat secara eksponensial di semua kelompok usia dan budaya. Meskipun penyerapannya akan berbeda berdasarkan jenis komunikasi dan fungsi tertentu, namun tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian besar komunikasi digital akan menampilkan emoji di masa depan. Dia juga memperkirakan bahwa emoji akan semakin banyak digunakan untuk melengkapi karya tulis versi digital.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *