Kurangi Angka Pengangguran, Pemkab Sumenep Gelar Pelatihan Menjahit

SUMENEP: Pemerintah Kabupaten Sumenep menggelar pelatihan menjahit di gedung UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Kepulauan Arjasa. Hal tersebut dilakukan guna menurunkan angka pengangguran terbuka yang terjadi di kabupaten setempat.

Dari data yang dihimpun sebanyak 75 peserta akan mengikuti prlatihan yang digelar sejak tanggal 4 sampai 27 Juni 2022.

“Kesempatan membuka lapangan kerja harus dilakukan dengan memberikan berbagai macam pelatihan kepada masyarakat, sehingga bisa mengurangi angka pengangguran terbuka di Kabupaten Sumenep,” kata Bupati Sumenep Ra Achmad Fauzi. Rabu, 8 Juni 2022.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka pengangguran terbuka di Kabupaten Sumenep tahun 2020 mencapai 2,84 persen dan menurun menjadi 2,31 persen pada tahun 2021.

“Penurunan angka pengangguran dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat terus dilakukan melalui perluasan kesempatan kerja. Jadi melalui pelatihan seperti ini, para peserta bisa menjalankan usaha dengan optimal dan efektif,” jelasnya.

Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja Kabupaten Sumenep, Abd. Rahman Riadi saat dikonfirmasi mengaku jika pelatihan yang dilaksanakan ada perubahan konsep, jika tahun sebelumnya, peserta pelatihan hanya mendapatkan kompetensi atau sertifikat saja, namun tahun ini juga memperoleh Nomor Induk Berusaha (NIB) serta fasilitasi perbankan Bank Jatim KUR.

“Kami memberikan peserta pelatihan NIB yang diterbitkan oleh Lembaga OSS, berkolaborasi dengan Bank Jatim melalui program KUR murah untuk memberikan pinjaman modal agar mereka mengembangkan usahanya,” jelasnya.

Untuk itulah, diharapkan seluruh peserta supaya mengikuti pelatihan secara maksimal, sehingga kegiatan itu memberikan dampak positif untuk mengembangkan keahlian dan keterampilan.

“Pelatihan ini untuk memberikan pengetahuan, keterampilan teknis dan sikap kerja agar tumbuh dan berkembang secara mandiri dalam rangka mencetak tenaga kerja kompeten di bidang keterampilan menjahit dan tata boga, sehingga menciptakan lapangan kerja baru untuk mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan ekstrem,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *