SURABAYA-Bank Indonesia Perwakilan Jawa Timur memperkirakan adanya peningkatan kebutuhan uang tunai menjelang hari raya idul fitri 2018. Meningkatnya kebutuhan uang tunai ini dampak dari peningkatan transaksi di masyarakat dan libur lebaran berlangsung lebih panjang daripada tahun sebelumnya. Untuk melayani kebutuhan masyarakat akan uang baru selama ramadan dan lebaran, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) Jawa Timur (Jatim) menyiapkan Rp15,1 triliun, naik 15,3% dibanding ramadan dan lebaran tahun lalu sebesar Rp13,1 triliun.
Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jatim, Yudi Harymukti mengatakan, Bank Indonesia siap melayani kebutuhan masyarakat soal kecukupan uang tunai. Untuk melayani dan memenuhi kebutuhan uang pecahan kecil, KPw BI Jatim telah melakukan langkah-langkah antisipatif melalui koordinasi dengan perbankan dan pihak terkait untuk melakukan layanan penukaran.
“Penukaran dapat dilakukan di outlet perbankkan, Penukaran uang bersama perbankan di lapangan MAKODAM Bravvijaya V Surabaya. Kita telah bekerjasama dengan 66 perbankan untuk membuka layanan penukaran di lebih dari 300 outlet perbankan yang memasang spanduk layanan penukaran di wilayah Surabaya dan sekitarnya,” kata Yudi, Kamis (24/5/2018).
Selain itu, BI juga menyediakan ‘Layanan Gerak Perbankan’. Pada layanan ini, masyarakat dapat menukarkan uang di 12 rest area jalan tol. Diantaranya, tol Surabaya-Mojokerto, Ngawi-Kertosono, Mojokerto-Jombang dan Surabaya-Gempol. Waktunya setiap hari Selasa dan Kamis mulai tanggal 8 Mei hingga 30 Juni 2018. “Kami juga mengimbau masyarakat untuk menggunakan alat pembayaran non tunai dalam bertransaksi. Dengan non tunai transaksi akan lebih mudah,” tandas Yudi.
Kepala Divisi Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah KPBI Jatim, Titien Sumartini menambahkan, masyarakat berhati-hati ketika menukarkan uang di penyedia uang baru di pinggir jalan. Menurutnya, penyedia jasa penukaran uang baru yang ada dipinggir-pinggir jalan, berpotensi merugikan masyarakat. “Selain ada selisih nilai, ada risiko lain seperti uang palsu atau bahkah risiko kriminalitas karena penukaran uang dilakukan di pinggir jalan,” tambahnya. @VIN
Discussion about this post