BONDOWOSO-Aliansi masyarakat Cinta Bondowoso (AMACIBO) Menggelar Pembacaan Istighfar Taubatan Nasuha dan Aksi Solidaritas 1000 Lilin dalam rangka memberikan dukungan moral kepada TNI dan Polri untuk memberantas teroris dan antek-anteknya,juga berdoa agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera menuntaskan perkara hukum tanah Negara di Bondowoso.
Acara yang digelar didepan Monumen Gerbong Maut Bondowoso sekitar pukul 22:00 WIB,puluhan korban pengelola tanah Negara didampingi ratusan aksi solidaritas pecinta Bondowoso memohon agar KPK segera menuntaskan perkara tanah Negara tersebut. Pasalnya ratusan tanah yang sudah turun-temurun dikelola oleh masyarakat,kini masyarakat harus rela kehilangan mata pencahariannya akibat olah oknum Pemerintah yang tidak bertanggung jawab.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Suyoto salah satu pengelola tanah mengungkapkan bahwa tanah tersebut merupakan warisan dari nenek moyang dan sudah dikelola secara turun-temurun.
“Tanah yang kita garap itu merupakan satu-satunya mata pencahatian masyarakat,kalo tanah tersebut tidak bisa kita kelola lagi lantas kita mau kerja apa ” tegas suyoto Sabtu (2/6/2018).
Suyoto juga menambahkan bahwa penjualan tanah tersebut sebelumnya belum pernah ada konfirmasi kepada masyarakat.
“Selama ini Pemerintah tidak pernah ada pemberitahuan kepada kami,tau-tau salah satu Perangkat Desa mengantarkan uang ganti rugi yang menurut kami itu tidak wajar. Kita sudah melaporkan masalah ini ke Polsek maupun Polres namun sampai saat ini masih belum ada tanggapan,kalo mereka diam lantas kita harus ngadu kepada siapa ” pungkasnya.
Dugaan penjualan tanah yang dilakukan oleh beberapa oknum Pemerintah Bondowoso kepada PT. BSI jakarta terjadi sekitar Tahun 2013-2014. Dalam hal ini masyarakat pengelola tanah tersebut merasa tertipu dengan uang ganti rugi yang diberikan oleh PT. BSI melalui oknum Pemerintah. @VIN
Discussion about this post